Setelah gw fikir fikir dapet lah ini
coba fikirkan dulu sebelum berbuat, maksudnya apa sih? lo marah?
ya engga lah yang satu ini maksudnya antisipasi dengan keadaan remaja yang semakin memburuk, apalagi setelah denger cerita saudara gw.
sekarang ga sekarang juga si, pokoknya remaja lagi bau semerbak tentang sex oral atau having sex.
kok bisa si? bisa lah kalau sang remaja itu tidak bisa menekan emosinya, jangankan oral sex mereka rela untuk berfoto foto ria dengan keadaan yang wawww......
sebelumnya tinggalkan budaya jelek dan masukkan budaya yang bagus,
awal awal si pemeran oral sex ini merasakan kenikmatan, tapi dibalik kenikmatan itu mempunyai sebuah musibah. musibahnya dari cowonya ga mau tanggung jawab lah, cowo nya ga bisa memenuhi kehidupan anaknya lah, cowonya pengen cewenya mengaborsi kandungannya lah, sampai dengan di keluarkan dari sekolah dengan tidak terhormat. ihh jangan sampai ya.
kok gw bisa berkata kaya gini si? kejam........ bukannya kejam sayang aja gw sama pihak cewe yang ngelahirin anaknya, dan pihak cowo yang nantinya tidak bisa melaksanakan kodratnya yaitu membangun rumah tangga dan memimpinnya. soalnya kebanyakan si cowo ga mau tanggung jawab sama aja dia membuang darah dagingnya sendiri bukan?
kenapa si orang punya keinginan kuat untuk sex oral di luar nikah?
jawabannya gampang
1. karena adanya ilusi dalam sex yang mengakibatnya dia tidak dapat menahan diri sendiri untuk melakukan sex oral ke pasangannya, biasanya nih ilusi sex berawal dimana kita memegang dan membaca sebuah majalah porno sampai dengan menonton tontonan dewasa tanpa adanya pengawasan dari orang dewasa.
2. kurangnya pendidikan sexual dari keluarga,guru,teman dan lingkungan sekitarnya. termasuk orang tua harusnya mereka memberikan ilmu sexual ke anaknya minimal dari dia Sd.bukannya porno loh soalnya anak Sd sekarang saja sudah bisa melakukan pelecehan sexsual. dan bukan berarti pendidikan sexual yang ASLIII PARAHHHNYA tapi penndidikan sexual yang baik.
3. Dan lebih hebatnya lagi Karena
ada anggapan ini satu paket dalam berpacaran. Kalau tidak, mereka
dianggap bukan anak gaul.Karena terpedaya oleh rayuan, ketakutan diputus
pacarnya, sampai dengan ancaman dan paksaan membuat remaja perempuan
menjadi beresiko lebih tinggi
Dalam berpacaran sendiri perilaku seksual dapat dikategorikan menjadi 10
perilaku, yaitu: 1.) pegangan tangan, 2.) berangkulan, 3.) berpelukan,
4.) berciuman pipi, 5.) berciuman bibir, 6.) meraba-raba dada, 7.)
meraba-raba alat kelamin, 8.) menggesek-gesekan alat kelamin, 9.) oral
seks, dan 10.) sexual intercourse.parah kan........
gimana? tapi kenapa si cewe ga nolak aja? kenapa si cewe ga putusin aja kalau dia ga mau beresiko tinggi dan kita putus hubungan sampai disini saja?
Susah kali, akar permasalahnnya ada di cowo kalau cowo nya membandel tetap ingin pasti si cowo melakukan tindakan automatic, maksud automatic dia akan membubuhi si korban atau pasangannya secara licik, waspada cewe waspada, apalagi sekarang banyak cowo yang memakai obat perangsang untuk wanita nya agar bisa melakukan tindakan yang tak semestinya.
ih gw takut deh, ya sebagian cewe yang tidak berdosa aka belum pernah pasti mikir jangan sampe deh. Amin......
ini lah Antisipasi nya :
1. ga usah deh pacaran yang bisa peluk pelukan, cium ciuman dan pegang pegangan tangan karena ini ber efek buruk dari sini lah semua terjadi. antisipasi ye daripade penyesalan ada di akhir.
Di Indonesia sendiri, penelitian serupa pernah dilakukan Ariyanto
(2008) dengan sampel mahasiswi salah satu Universitas ternama di
Indonesia. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa diantara 138
partisipan, perilaku seksual yang paling banyak dilakukan adalah
berciuman bibir dengan persentase sebesar 57 persen. Adapun waktu
rata-rata yang dibutuhkan untuk bisa mencapai perilaku berciuman
tersebut adalah 4, 4 bulan.
Tingginya persentase berciuman, menurut Ariyanto (2008) terjadi
karena masih adanya norma yang mengikat para individu untuk menjaga
hubungan pacaran dalam batas yang wajar. Tidak melakukan hubungan sexual
intercourse (penetrasi penis kedalam vagina)sampai mereka berada dalam
hubungan pernikahan yang sah. Berciuman merupakan perilaku seksual yang,
walaupun juga dilarang, tapi masih dianggap sebagai perilaku yang wajar
dilakukan oleh pasangan.
2.cobalah tidak pergi ke tempat yang sunyi senyap berduaan. karena momen ini perangsang emosi paling tinggi pada remaja karena emosi remaja yang susah untuk di kontrol. kalau terpaksa dalam keadaan berduaan cobalah tidak pergi mengintip kamar pasangan masing masing dan cobalah untuk mengisi waktu dengan yang positif namun menyenangkan. seperti bermain video games di ruang tamu.
3.ingatlah agamamu selalu di hatimu dan fikiranmu, bawalah ia ke dalam setiap langkah mu, kalau sudah begini siapa yang mau berbuat yang tidak tidak. Allah melihatmu apapun keadaanmu, anggap saja malaikat maut suruhan Allah ada di setiap langkah mu untuk mengambil nyawamu. so dengan demikian ga maungkin dong kamu mau mati dalam keadaan yang tidak suci dan tidak pantas.
4.cobalah berfikir sejenak, nanti mau diapakan anakmu? mau makan apa anak mu dan kamu? sementara lulus sarjana saja belum. dan berfikir lah apa kah kamu sanggup melahirkannya? apakah kamu sanggup untuk memperhatikannya? banyak banyaklah berfikir deh daripada nantinya kamu nyesel, ga mau kan kamu susah di dunia susah juga di akhirat.
kalau yang sudah terlanjur dan sudah terampas virginity nya bagaimana?
1. cobalah untuk tidak aborsi, karena aborsi tidak akan menyelesaikan masalah, kasihan anak darah daging mu dibunuh begitu saja, padahal dalam agama kita tidak boleh menelantarkan anak, apalagi kalau membunuh anak? iya ga?
2.cobalah untuk mengasuh anakmu, apapun keadaannya itulah resiko orang tua untuk anaknya, jangankan remaja se usia kita, sarjana seusia ayah ibu kita saja pasti awalbya susah mencari pekerjaan yang layak , harus jatuh bangun dulu bukan? harus membagi waktu antara kita dengan saudara saudara kita, harus memenuhi kebutuhan kita dan sebagainya , gimana yang belum dapat gelar sarjana? pastinya orang tua mu juga tidak bisa mengasuh anakmu setiap saat.
3.cobalah tidak menyalahkan keadaanmu, secara tidak sadar ini pilihanmu, sudah pasti memang kesalahnmu tapi cobalah ini untuk menjadi pelajaran agar anak kamu tidak seperti itu dengan memberikan pendidikan sexual, agama dan sosial secara psikologi sejak dini.
dan tahukah kamu hukum agama islam tentang perzinaan yaitu seks bebas coba lihat di bawah ini :
Sungguh Allah Subhaanahu wa ta’ala telah mengkhususkan hukuman dosa
zina daripada hukuman-hukuman yang lainnya dengan tiga kekhususan,
yaitu:
Pertama, dibunuh dengan cara yang sangat keji jika
pelakunya seorang yang telah menikah, dan terkadang dicambuk (hukuman
ini bagi pelaku zina yang belum menikah), terkadang digabungkan antara
dua hukuman kepada pelakunya, yaitu pada tubuhnya dengan cambukan dan
pada hatinya dengan diasingkan dari negerinya selama satu tahun.
Ada sebuah hadits dalam Shahihain bahwasanya datang seorang Arab gunung kepada Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam, lalu berkata:
” يَا رَسُوْلَ اللهِ! إِنَّ ابْنِى كَانَ عَسِيفًا ( أَجِيرًا ) عَلَى
هَذَا، فَزَنَى بِامْرَأَتِهِ وَإِنِّيْ أُخْبِرْتُ أَنَّ عَلَى ابْنِى
الرَّجْمَ، فَافْتَدَيْتُ مِنْهُ بِمِائَةٍ مِنَ الْغَنَمِ وَوَلِيدَةٍ (
جَارِيَةٍ )، فَسَأَلْتُ أَهْلَ الْعِلْمِ فَأَخْبَرُوْنِيْ أَنَّ عَلَى
ابْنِى جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ، وَأَنَّ عَلَى امْرَأَةِ
الرَّجُلِ الرَّجْمَ “
“Wahai Rasulullah! Sesungguhnya anak lelakiku bekerja kepada si
fulan, lalu ia berzina dengan istrinya. Diberitakan kepadaku bahwa anak
lelakiku harus dirajam. Maka aku membayar fidyah darinya dengan seratus
ekor kambing dan seorang budak wanita. Kemudian, aku bertanya kepada
ulama dan mereka memberitahukan kepadaku bahwa anak lelakiku harus
dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Adapun istri si
fulan itu harus dirajam.“
Lalu, Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam bersabda:
” وَالَّذِى نَفْسِى بِيَدِهِ لأَقْضِيَنَّ بَيْنَكُمَا بِكِتَابِ
اللَّهِ، أَمَّا الْوَلِيدَةُ وَالْغَنَمُ رَدٌّ عَلَيْكَ، وَعَلَى ابْنِكَ
جَلْدُ مِائَةٍ وَتَغْرِيبُ عَامٍ، وَاغْدُ يَا أُنَيْسُ إِلَى امْرَأَةِ
هَذَا، فَإِنِ اعْتَرَفَتْ فَارْجُمْهَا “
“Demi Dzat yang jiwaku ada di tangan-Nya, sungguh aku akan
menetapkan hukum di antara kalian berdua dengan kitab Allah, ambillah
kembali budak wanita dan kambing itu olehmu adapun anak lelakimu harus
dicambuk seratus kali dan diasingkan selama satu tahun. Pergilah engkau
wahai Unais kepada istri si fulan ini. Jika ia mengakui (perbuatannya),
rajamlah ia.” (Lalu, ia pun pergi kepada wanita tersebut dan wanita
itu pun mengakuinya. Maka Nabi Shallallaahu ’alaihi wasallam
memerintahkan agar wanita tersebut dirajam, lalu dirajamlah ia).
Kedua, Allah Subhaanahu wa ta’ala melarang para
hamba-Nya dari kaum mukminin agar tidak mencegah tegaknya hukum Allah
Subhaanahu wa ta’ala dalam agama-Nya atas dasar belas kasihan. Allah
Subhaanahu wa ta’ala berfirman,
وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ إِن كُنتُمْ
تُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا
طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
”Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah, jika kamu beriman kepada Allahk dan hari akhirat. Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
Ketiga, Allah Subhaanahu wa ta’ala mewajibkan agar
aib keduanya (para pelaku zina) ditampakkan. Tidak diragukan lagi
bahwasanya Allah Subhaanahu wa ta’ala Satir (سَتِيْرٌ), yang Maha Mencintai ketertutupan dan ‘Afuw
(عَفُوٌّ), yang Maha Mencintai ampunan. Akan tetapi, karena jelek dan
kejinya perbuatan zina maka Allah Subhaanahu wa ta’ala mewajibkan
perkara tersebut sebagai akibat dari perbuatan menggauli orang lain
(yakni berzina). Allah Subhaanahu wa ta’ala pun memerintahkan agar
hukuman ini dilaksanakan di tempat yang terlihat oleh kaum mukminin,
tidak boleh dilakukan di tempat yang keduanya tidak terlihat oleh
seorang pun. Hal ini (lebih mengena) untuk kemaslahatan hukum dan hikmah
dari sebuah pelarangan,
وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَائِفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِينَ
”Dan hendaklah (pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sekumpulan orang-orang yang beriman.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
Adapun hukuman bagi pelaku zina yang sudah menikah diambil dari
hukuman Allah Subhaanahu wa ta’ala atas kaum Luth, yaitu dengan
dihujani (dilempari) batu. Hal ini dikarenakan persamaan zina dan liwat
(homoseksual) dari segi kekejiannya. Maka kita berlindung kepada Allah
Subhaanahu wa ta’ala dari perkara tersebut.
Kerasnya Derita Orang yang Dirajam Menunjukkan Akan Besarnya Dosa yang Diperbuat Olehnya
Lihatlah (semoga Allah Subhaanahu wa ta’ala memberi kita petunjuk
tentang keadaan orang yang menjadi perbincangan masyarakat dan menjadi
perhatian mata mereka, setiap orang menyaksikannya baik yang mukim
(penduduk setempat) maupun yang sedang safar, baik yang shalih maupun
yang fajir (penuh dosa). Bahkan masing-masing orang yang hadir
mengundi malapetaka yang menimpanya, lalu masing-masing dari mereka
membawa batu-batu yang telah terkumpul dan melempari orang yang dirajam
dengan batu-batu tersebut di satu tempat yang telah ditentukan.
Kepala dan matanya yang telah melihat apa-apa yang diharamkan oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala dan Rasul-Nya `, dilempari…
Hidungnya yang telah mencium bau parfum wanita pezina, dilempari…
Dua bibirnya yang telah mencium pasangan mesumnya, dilempari…
Badannya yang telah memeluknya dan merasakan nikmat pelukannya kepadanya, dilempari…
Tangannya yang telah menyentuh, meraba, dan merasakan kenikmatan, dilempari…
Sesungguhnya setiap anggota badan dan bagian-bagian tubuhnya
yang telah merasakan kesenangan dan kenikmatan semuanya, dilempari…
Aduhai…inilah yang terjadi sekarang, engkau dilempari dan diazab
dengan siksa yang amat pedih. Dan dari setiap arah, engkau menerima
lemparan batu tanpa lemah lembut, kasih sayang, rasa simpati, dan iba
diri.
Aduhai…inilah keadaan orang yang tidak merasa malu kepada Allah
Subhaanahu wa ta’ala . Dan sungguh sekarang warna pucat telah tampak, ia
sangat malu untuk menatap manusia karena merasa amat hina. Demi Allah
Subhaanahu wa ta’ala , ini adalah pemandangan yang sangat mengerikan.
Setiap mata terbelalak melihatnya dan setiap hati menjadi berdebar
karenanya. Sesungguhnya ini adalah bencana, siksaan, celaan, dan
kehinaan.
وَلَا تَأْخُذْكُم بِهِمَا رَأْفَةٌ فِي دِينِ اللَّهِ
”Dan janganlah belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan) agama Allah.” (QS. An-Nuur [24]: 2)
Dan engkau, wahai orang yang dosamu ditutup oleh Allah Subhaanahu wa ta’ala …ajaklah bicara dirimu, katakanlah kepadanya:
Wahai jiwa…tidakkah engkau merasa malu?
Tidakkah engkau bisa tersipu?
Dan apa yang akan engkau katakan kepada Rabb alam semesta?
Wahai jiwa…hidupmu di atas bumi adalah haram. Makananmu, minumanmu, dan napasmu adalah haram atasmu.
Wahai jiwa…sekarang engkau berada dalam hukuman yang menyakitkan,
akan ditimpakan kepadamu hukuman mati dan engkau telah memasukinya.
Maka jikalau engkau wahai jiwa…telah memasuki hukuman mati dan
aibmu telah tampak, apa yang akan engkau perbuat di depan Dzat yang
tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi dari-Nya?
Sesungguhnya siksa terhadapmu akan ditangguhkan sampai hari di mana…
Setiap aib-aib, kejelekan-kejelekan, dan kehinaan-kehinaan tampak di depan semua makhluk!
SUMBER :
Buku SEKS BEBAS UNDERCOVER (Halaman 25-31), Penulis Asy-Syaikh Jamal
Bin Abdurrahman Ismail dan dr.Ahmad Nida, Penerjemah Syuhada abu Syakir
Al-Iskandar As-Salafi, Editor Medis dr.Abu Hana, Penerbit Toobagus
Publishing, Bandung. Ditulis kembali untuk http://kaahil.wordpress.com
dan yang ini cerita nyata tentang remaja hamil di luar nikah, semoga bisa menjadi pembelajaran kalian semua.
hamil pada 16 ... cerita saya
Hi.
Saya menceritakan kisah saya dengan harapan bahwa anak perempuan akan belajar dari ini. Yah aku berusia 16 ketika saya hamil. Pacar saya pada saat itu 19 terjadi 20. Dia benar-benar menekan saya berhubungan seks. Kami bersama selama sekitar 6 bulan ketika aku tahu aku hamil. Dia mengatakan akan berada di sana untuk saya dan untuk sementara saya percaya padanya. Kami putus setengah jalan melalui kehamilan saya. Saya akhirnya mendapatkan menendang keluar dari (katolik) SMA saya dan harus menyelesaikan sisa tahun pertama saya di rumah. Itu sembilan bulan adalah waktu yang paling sulit yang pernah saya alami.
Seiring waktu berlalu saya mulai merapikan dan melihat ayah bayi saya untuk siapa dia sebenarnya. Dia bukan siapa-siapa. Dia tidak pernah menyelesaikan sekolah tinggi dan tidak bisa menjaga pekerjaan. Dia terpaksa menjual narkoba untuk membuat uang dan dia sibuk dengan kehidupan geng. Saya menyadari bahwa itu bukan jenis orang yang saya ingin anak saya memanggil ayah. Jadi menjelang akhir kehamilan saya, saya mengatakan kepadanya bahwa saya tidak akan membiarkan dia dalam hidup anak saya. Bahwa di sana menempatkan dia di tepian. Saya dilecehkan oleh dia selalu memanggil saya ke titik di mana saya harus mengganti nomor saya. Dia bahkan mengancam akan menembak saya dan mengambil bayi saya. Jika itu tidak cukup ia mencoba untuk mendapatkan saya melompat SAAT AKU HAMIL!
Saya akhirnya harus anak saya, Julian, di musim panas. Sang ayah tidak tercatat di akte kelahiran.
Setelah saya punya anak saya dia mulai muncul di rumah saya saat saya
sendirian dengan bayi saya dan saya harus memanggil polisi beberapa
kali.
Akhirnya aku mendapat perintah penahanan tapi yang masih tidak
menghentikan dia dan polisi tidak melakukan apapun untuk membantu. Dia akan muncul di sekolah saya dan menunggu di luar.
Aku bahkan keluar dengan pacar saya satu malam dan kami kebetulan
berkendara dengan dia sebagai dia jalan sepedanya dan dia benar-benar
berbalik dan mencoba untuk mengejar kami.
Aku menghabiskan setiap hari melihat dari atas bahu saya di mana pun
aku pergi hanya dalam kasus seseorang akan mencoba untuk menyakiti saya. Selama ini saya tidak akan pergi kemana-mana sendirian.
Sekarang saya 19 dan saya sudah selesai sekolah tinggi dan saya saat
ini bekerja pekerjaan baik membayar dan pergi ke perguruan tinggi untuk
menjadi perawat. Dengan semua yang saya telah melalui aku melakukan semuanya untuk anakku.
Anda hampir tidak pernah mendengar dari wanita tidak mengizinkan ayah
untuk datang sekitar dan banyak orang berpikir saya berada di salah
untuk keputusan saya dibuat.
Saya berpikir panjang dan keras tentang hal itu dan saya berpikir
seperti ini: ia mungkin dalam kehidupan anak saya sekarang tapi 5 atau
mungkin 10 tahun di jalan apakah dia akan berada di sana? kemungkinan besar tidak. Jadi jika itu mengapa memiliki dia sekitar sekarang baginya untuk meninggalkan satu hari dan mungkin tidak pernah kembali?
Ayah anak saya telah memiliki dua anak karena saya dan dia tidak
melakukan banyak untuk salah satu dari mereka yang membuktikan aku
benar.
Saya telah membawa kehidupan sebagai orangtua tunggal ke diri saya sendiri dan saya percaya itu sangat keras.
Menyeimbangkan anak, pekerjaan paruh waktu, dan pergi ke waktu sekolah
penuh bukanlah tugas yang mudah tapi anak saya adalah motivasi saya. Menjadi orang tua berarti Anda harus tumbuh cepat. Hidup Anda bukan milikmu lagi dan setiap pilihan yang Anda buat harus untuk kepentingan anak Anda.
Meskipun anak saya mungkin tidak memiliki ayah saya siap dan bersedia
untuk melakukan yang terbaik untuk menjadi seorang ibu dan seorang ayah
baginya.
Untuk semua gadis di luar sana membaca ini yang sedang aktif secara seksual silakan cerita saya ke jantung. Tidak pernah dalam hidup saya yang saya pikir saya akan memiliki anak sangat muda. Tapi TIDAK terjadi.
Saya masih muda dan sedang berhadapan dengan banyak masalah pribadi
dalam dan aku membiarkan anak laki-laki mengambil kendali atas saya
semua karena aku ingin merasa dicintai ketika dalam kenyataannya saya
tidak mencintai diriku cukup untuk mencintai tahu apa itu cinta.
Seks bukan cara untuk membuktikan bahwa Anda mencintai seseorang dan
tidak pernah membiarkan seorang pria memberitahu Anda berbeda. Kota saya tinggal di adalah kemiskinan terserang dan tingkat kehamilan remaja adalah salah satu yang terbesar di negara saya. Saya tidak pernah berpikir itu akan menjadi saya. Selalu diingat bahwa adalah mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar